Seiring dengan meningkatnya suhu investasi industri khususnya di Cilegon tentu berakibat pada meningkatnya kebutuhan air, baik industri maupun masyarakat. Sedangkan ketersediaan sumber air semakin menipis salah satunya akibat pengelolaan di hulu atau sumber air yang kurang terpadu.

Bertempat di Hotel Horison Serang (20/04/2017) PT KTI sebagai fasilitator Acara Koordinasi Program Sekretariat TKPSDA WS C3 & Tim Teknis FKDC dengan tema Sinkronisasi Kewenangan Para Pihak Untuk Pengelolaan Terpadu DAS Cidanau, acara ini merupakan pertemuan dan diskusi dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber air baku agar tidak terjadi tumpang tindih baik secara regulasi maupun kewenangan dari berbagai pihak.

Acara ini diikuti oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai C3, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Banten, Kepala Bapeda Porv. Banten, Kepala Dinas Perumahan Dan pemukiman Prov. Banten, Kepala Dinas PUPR Prov. Banten, Kepala Bapeda Kota Cilegon, Bapeda Kab. Serang, Bapeda Kab. Pandeglang, Kadis. LH Kota Cilegon, Kadis. LH Kab. Serang, Kadis. LH Kab. Pendeglang, Pengurus FKDC. Acara diawali dengan sambutan dari Direksi PT KTI yang disampaikan oleh Direktur Operasi & Komersil Edi Rachman melalui jasa lingkungan PT KTI terus berupaya untuk selalu menjaga, mengelola sumber air baku dari hulu sungai Cidanau yang juga sumber air baku dalam proses pengolahan air bersih di KTI untuk menjamin ketersediaan kebutuhan air bersih bagi industri di Cilegon yang semakin berkembang. Imbal jasa yang diberikan oleh PT KTI baru mencapai 12% dari wilayah DAS (2260 Ha) dan perlu ditingkatkan lagi. Sebelum pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Tris Radiktian, ST, MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Prov. Banten Ir. H. M. Husni Hasan, CES sekaligus sebagai Ketua Forum Komunikasi DAS Cidanau berkesempatan memberikan sambutan terkait kondisi  krisis air di Banten  dan sekaligus membuka acara diskusi tersebut.

Pemaparan Kepala BBWS C3 Tris Radiktian terkait rencana bagaimana mengatasi krisis air yang ada di Banten terdapat beberapa alternatif yang bisa dilakukan dengan melihat sumber-sumber air baku di Banten. Pembangunan Waduk merupakan cara untuk menangani krisis yang ada, diantaranya Waduk Karian, Waduk Sindangheula, Waduk Kopo dan masih ada altenatif pembuatan waduk dan optimalisasi sungai untuk memenuhi kebutuhan air Cidanau.

Diskusi ini diharapkan akan membawa kabar baik bagi seluruh pihak agar pengelolaan secara terpadu akan DAS serta kewenangan-kewenangan yang ada agar menjadi solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.(ab)