Suasana meeting room basement Gedung Krakatau Steel Jakarta sedikit berbeda pada Rabu (05/12/2018). Tampak hadir Direksi PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), Direksi Perum Jasa Tirta I (PJT I), dan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS) selaku pemegang saham PT KTI serta jajaran manajemen dari masing-masing perusahaan. Kehadiran mereka berkaitan dengan agenda Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perum Jasa Tirta I dengan PT Krakatau Tirta Industri dalam rangka sinergi dan kerjasama pengelolaan sumber daya air dan pengusahaan air bersih serta bidang usaha lainnya.

Sebagaimana diketahui, PJT I merupakan BUMN yang didirikan dalam rangka pengelolaan dan pengusahaan sumber daya air serta bidang pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan energi baru terbarukan. Kerjasama dengan PT KTI selaku anak perusahaan PT KS yang bergerak di bidang pengolahan air diharapkan mampu menjawab tantangan di bidang penyediaan air yang sudah lama menjadi isu global.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT KTI Agus Nizar Vidiansyah berkesempatan menyampaikan beberapa hal. Beliau menyampaikan bahwa banyak perusahaan-perusahaan besar yang mulai menguasai usaha di bidang pengolahan air. Hal ini menjadi tantangan bagi PT KTI sebagai pengelola air hampir 25 tahun terakhir ini untuk mampu mengembangkan diri sehingga memiliki daya saing dengan perusahaan swasta tersebut. Selain itu, target manajemen puncak PT KTI untuk melakukan penjajakan usaha di luar Kota Cilegon membutuhkan dukungan seluruh pihak, salah satunya PJT I sebagai BUMN di bidang pengelolaan dan penyediaan air.

Direktur Utama PJT I Raymond V. Ruritan dalam kesempatan juga menyebutkan bahwa kerjasama ini merupakan langkah pertama dari PJT I kerjasama perusahaan BUMN atau unit perusahaan BUMN di bidang pengelolaan sumber daya air. PT KTI mempunyai pengalaman dalam Operation and Maintenance  di bidang air bersih hingga 2000 m3/jam dan juga pengelolaan air baku di hulu. Harapannya pula bahwa kerjasama ini dapat memberikan manfaat dalam hal infrastruktur sumber daya air, penyediaan atau pengembangan bidang air dan energi baru terbarukan namun tidak terbatas pada sinergi studi terkait bangunan bendungan dan waduk, SPAM, AMDK, dan atau air industri, pengembangan laboratorium kualitas air dan lingkungan serta instalasi pengolahan air.

Terakhir, Direktur Utama PT KS Silmy Karim menyampaikan sambil memperkenalkan seluruh jajaran Direksi PT KS bahwa PT KTI merupakan anak perusahaan PT KS yang meraih predikat the best performance. Hal ini merupakan bagian dari capaian kinerja Direksi KTI untuk dapat melakukan ekspansi atau pengembangan di luar Cilegon. Direksi KS, menurut Silmy, sangat mengapresiasi atas langkah awal ini karena usaha di bidang air bersih merupakan usaha yang secara bisnis sangat kecil untuk surut dan sepenuhnya bergantung bagaimana manajemen dapat menguasai teknologinya serta mematuhi regulasi yang ada.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan nota kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PJT I Raymond Valiant Ruritan dengan Direktur Utama PT KTI Agus Nizar Vidiansyah dengan disaksikan oleh seluruh Direksi PT KS, Direksi PT KTI, dan Direksi PJT I. Acara ditutup dengan saling menyerahkan cinderamata dari kedua perusahaan penandatangan dan sesi foto bersama seluruh Direksi.

Sinergi Pengelolaan Sumber Daya Air

Ketersediaan air permukaan yang cukup menjadi isu global yang harus disikapi dengan cermat. Hal ini menjadi concern PT KTI yang memanfaatkan air permukaan beberapa sungai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya. Sinergi dengan BUMN antara lain PJT I sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan PT KTI dalam memenuhi tantangan pengelolaan sumber daya air. Harapannya dengan kerjasama ini tentu saja PT KTI dan PJT I dapat semakin tumbuh seiring dan sejalan dengan tidak melupakan tanggung jawab kita untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, ujar Vidi sapaan akrab Direktur Utama PT KTI saat ditanya ekspektasi dari kerjasama PT KTI dengan PJT I. Mimpi besar kita untuk menjadi world class water supply company tidak dicapai dengan semata-mata kompetensi dan kapasitas individual, namun bagaimana kita mampu bersinergi dan bekerjasama secara baik dengan korporasi lainnya, tutup beliau. (ab/Ar.as)