Jum'at (28/10) sejumlah jajaran manajemen PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) tampak berkumpul di Gedung Serba Guna. Kesibukan beberapa karyawan terlihat juga di sisi samping gedung pertemuan tersebut. Demikian suasana KTI menjelang Opening Meeting Stage 1 Audit Sertifikasi ISO 14001:2004.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama KTI Sofyan Amin beserta jajaran Direksi, manajemen, dan karyawan. Audit Sertifikasi ISO 14001:2004 ini dilakukan oleh Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) dengan Ibu Aryani Marlina sebagai audit team leader dan Bapak Puji Sulistiono sebagai auditor dari perusahaan milik negara tersebut. Tujuan pokok dalam audit pendahuluan ini adalah untuk memastikan sistem manajemen lingkungan KTI telah terdokumentasi, dilaksanakan, dan secara efektif dilaksanakan serta memenuhi persyaratan-persyaratan standar audit, ketetapan dan peraturan-peraturan serta ruang lingkup yang diatur dalam sertifikasi.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Manajemen Kinerja, Mutu, dan Sisdur Shef Muchawan selaku pembawa acara. Selanjutnya pembukaan disampaikan oleh Management Representative Hikmah Widyanti. Dalam penjelasannya, disampaikan proses menuju sertifikasi telah dilaksanakan sejak bulan Juni 2016. Direktur Utama KTI Sofyan Amin dalam kesempatan yang diberikan menyampaikan bahwa Sertifikasi ISO 14001:2004 adalah hal penting bagi KTI sebagai tindak lanjut atas penghargaan lingkungan yang diperoleh. Selain itu, sertifikasi tersebut dalam rangka mengakselerasikan perusahaan agar semakin memberikan perhatian terhadap manajemen lingkungan.

Sebagaimana diketahui, tahun 2013 silam KTI dianugerahi penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup oleh Pemerintah Republik Indonesia. KTI didaulat sebagai perusahaan yang memiliki kontribusi dan komitmen dalam pelestarian lingkungan hidup sehingga berhak memperoleh Kalpataru. Kontribusi dan komitmen tersebut tercermin melalui program pembayaran jasa lingkungan (payment of environment service) yang diselenggarakan dalam rangka mempertahankan kualitas ekosistem di sektor hulu. Selain itu, program tersebut berdampak positif pula dalam peningkatan taraf hidup masyarakat disebabkan atas perbaikan ekosistem tersebut masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan yang dikelola sebagai bagian dari pembayaran jasa lingkungan. Selain itu, sejumlah program dan pertemuan dalam forum telah dilaksanakan KTI antara lain penanaman satu juta pohon periode 2007 sampai dengan 2020, pelestarian Cagar Alam Rawa Danau dan Cagar Alam Gunung Tukung Gede bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat, dan keterlibatan sebagai pembicara dalam Konferensi Danau se Indonesia di Bali tahun 2009 dengan topik Peran Perusahaan Dalam Jasa Lingkungan. 

Atas pencapaian tersebut KTI terdorong untuk melakukan sertifikasi ISO 14001:2004 sebagai salah satu upaya untuk semakin menyelaraskan kegiatan usaha perusahaan dengan upaya-upaya yang mendorong pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Sertifikasi ISO 14001:2004 sejalan dengan perusahaan sebagai perusahaan penyedia air kelas dunia. Selain itu, hal tersebut sejalan dengan misi KTI yang menyediakan air dan solusinya dengan mengutamakan keharmonisan lingkungan.

Proses audit sertifikasi ISO 14001:2004 tahap pertama ini memeriksa dan menggali dokumentasi yang berkenaan dengan sistem manajemen lingkungan. Audit dokumentasi dilakukan terhadap manual, prosedur, instruksi kerja, dan catatan. Hal-hal yang menjadi perhatian di antaranya kebijakan lingkungan organisasi yang ditetapkan manajemen puncak, identifikasi dan pemerolehan peraturan perundang-undangan beserta persyaratan lain yang relevan dengan aspek lingkungan kegiatan usaha perusahaan, dan ketersediaan sumber daya untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan.

Perolehan sertifikasi ISO 14001:2004 dapat memacu KTI menjadi lebih concern terhadap upaya-upaya yang mendorong pada pelestarian lingkungan, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Atas pembangunan dan pengembangan perusahaan tidak dipisahkan dari proses-proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sertifikasi ISO 14001:2004 menjadi dorongan moral bagi KTI untuk lebih memberikan perhatian terhadap isu-isu lingkungan. Dengan demikian, kehadiran KTI tidak semata-mata sebagai perusahaan penyedia air bersih, melainkan sebagai entitas yang mempertahankan ketersediaan air melalui program-program yang diselenggarakan maupun tengah diinisiasi.

Audit tahap pertama sertifikasi ISO 14001:2004 terselenggara dengan lancar. Jika tidak ada kendala, audit tahap kedua akan diselenggarakan di bulan November 2016. Semoga hal yang telah diupayakan KTI dalam proses sertifikasi ISO 14001:2004 membuahkan hasil yang diharapkan. Selain itu, hal tersebut semoga semakin mengukuhkan KTI sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. (Ab/Ar)